Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

[Praktikum Pekan Ke-8] Kelompok 6-Uji Tekan Beton-Sulthan IW

Gambar
Pada minggu ini, dilakukan Uji Tekan Beton yang 28 hari. Beton yang sudah dicuring dan dicapping, akan diuji kekuatan tekannya. Digunakan 2 silinder beton tiap kelompok besar untuk diuji. Terdapat capping yang pecah sehingga memperlambat proses pengujian.

[Praktikum Pekan Ke-6] Kelompok 6-Uji Tekan Beton-Sulthan IW

Gambar
Pada minggu ini, dilakukan Uji Tekan Beton yang 14 hari. Beton yang sudah dicuring dan dicapping, akan diuji kekuatan tekannya. Digunakan 1 silinder beton tiap kelompok besar untuk diuji karena pada saat pembuatan silinder beton, campuran beton tidak cukup. Terdapat capping yang pecah sehingga memperlambat proses pengujian. 

[Praktikum Pekan Ke-5] Kelompok 6-Uji Tekan Beton hari 7-Sulthan IW

Gambar
Pada minggu ini, dilakukan modul 11 yaitu Uji Tekan Beton. Beton yang sudah dicuring dan dicapping, akan diuji kekuatan tekannya. Digunakan 2 silinder beton tiap kelompok besar untuk diuji. Terdapat capping yang pecah sehingga memperlambat proses pengujian.

[Praktikum Pekan Ke-4] Kelompok 6-Pembuatan Beton-Sulthan IW

Gambar
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan pembuatan beton dengan ratio campuran yang telah ditentukan pada praktikum sebelumnya, Praktikum ini dibagi menjadi dua sesi. Kelompok 1 sampai 3 melakukannya pada sesi pertama (K 225) dan kelompok 4 sampai 6 pada sesi kedua (K 275).

[Praktikum Pekan Ke-3] Kelompok 6-Concrete Mix Design-Sulthan IW

Gambar
Judul modul ini adalah rancangan campuran beton. Tujuannya adalah menentukan komposisi campuran sebuah beton. Pada modul ini, hanya dilakukan perhitungan. Pertama, ditentukan nilai slump yang diinginkan. Setelah itu, ditentukan estimasi kebutuhan air dan perbandingan air-semen menggunakan tabel yang sudah tersedia. Lalu, ditentukan banyak semen yang dibutuhkan, estimasi berat agregat kasar, estimasi berat agregat halus, dan koreksi kandungan air. Campuran beton akan dicetak menjadi 6 silinder yang berbega. Volume yang digunakan adalah volume dari 6 silinder dan diikut sertakan factor koreksi dalam perhitungannya.

[Praktikum Pekan Ke-2] Kelompok 6-Bab Beton-Sulthan IW

Gambar
Pada praktikum kali ini, dilakukan 6 modul, yaitu: 1.               Praktikum modul 2 berjudul Pemeriksaan Volume Agregat, 2.               Praktikum modul 3 berjudul Analisis Saringan Agregat Halus dan Agregat Kasar, 3.               Praktikum modul 4 berjudul Pemeriksaan Kadar Organik Dalam Agregat Halus, 4.               Praktikum modul 5 berjudul Pemeriksaan Kadar Lumpur Dalam Agregat Halus, 5.               Praktikum modul 6 berjudul Pemeriksaan Kadar Air Agregat, dan 6.               Praktikum modul 7 berjudul Berat Jenis dan Penyerapan Agregat.

[Praktikum Pekan Ke-1] Kelompok 6-Uji Tarik Baja-Sulthan IW

Gambar
Judul pada percobaan ini adalah Uji Tarik Baja. Tujuannya adalah menentukan hubungan tegangan dengan regangan, tegangan leleh baja, tegangan tarik baja, perpanjangan dan pengurangan luas area penampang, modulus elastis baja, dan tegangan runtuh baja.

TUGAS ANALISA STRUKTUR

Gambar
Untuk tugas analisis struktur bangunan saya memilih tempat tinggal saya dan 2 kakak saya di Bandung, yaitu Apartemen Gateway Pasteur yang berada di …Pasteur. Bagian dari kompleks apartemen yang akan saya analisa adalah bagian basement, yang diatasnya terdapat kolam renang seperti gambar yang dilampirkan.

Faktor- Faktor Penyebab Keretakan Beton Yang Terjadi Setelah Pembuatan Beton Bertulang

Gambar
1. Pengaruh lingkungan Karena beton bertulang pada bangunan mengalami kontak langsung dengan cuca luar, pengaruh cuaca ini sedikit banyakanya memberi andil dalam keretakan pada beton sehingga konstruksi bangunan yang berumur cukup lama banyak mengalami retakan. Salah satu pengaruh lingkungan yang menyebabkan beton retak adalah akibat dari air hujan. Akibat sekian lama beton pada bangunan tua menerima air hujan secara langsung, lama – kelamaan air hujan masuk meresap kedalam pori-pori beton yang kemudian mencapai tulangan pada beton. Apabila saat air hujan telah mengenai baja tulangan, maka akan terjadi reaksi antara baja tulangan dengan tulangan yang menyebakan baja tulangan menjadi berkarat atau korosif. Akibat korosifnya baja tulangan dan ditambah faktor luas seperti pembebanan mengakibatkan beton akan mengalami retak-retak.

Faktor -Faktor Penyebab Keretakan Beton Yang Terjadi Saat Pembuatan Beton Bertulang

Gambar
1. Sifat Beton Untuk melihat bagaimana sifat dari beton bertulang yang dapat menimbulkan keretakan kita harus melihat proses dari awal pembuatan beton bertulang tersebut. Pada saat awal pembuatan beton bertulang dengan pencampuran bahan penyusunnya seperti kerikil, pasir, air, semen, dan baja tulangan. Dalam proses pengerasannya beton akan mengalami pengurangan volume dari volume awal. Umumnya hal ini disebabkan air yang terkandung pada campuran beton akan mengalami penguapan sebagian yang mengurangi volume beton bertulang tersebut. Sehingga apabila dikondisikan pada saat beton mengalami pengerasan dan akibat dari volume beton berkurang yang akan menyebabkan penyusutan pada beton tetapi beton tersebut dibiarkan untuk menyusut tanpa adanya pembebanan maka beton pun tidak akan mengalami keretakan. Tetapi pada kondisi sebenarnya dilapangan tidak ada beton yang tidak mengalami pembebanan. Karena tidak ada balok atau kolom pada bangunan yang berdiri sendiri melainkan akan bersambung sa

Kriteria Pemilihan Material Bangunan Bertingkat (baja/beton)

Gambar
Ketika memutuskan bahan yang mana (baja atau beton bertulang) yang lebih baik, ketentuan umum berikut dapat membantu. Biasanya, konstruksi struktur baja sangat ekonomis, jika salah satu persyaratan berikut disajikan untuk itu: bentang luas lantai; tinggi bangunan; Berat bangunan tidak signifikan (terutama dalam kondisi tanah berat); ruang bebas di lantai untuk peletakan utilitas; beban tinggi (sementara); penampang kolom kecil; Tata letak tempat yang fleksibel; pengaturan ruang kerja yang besar; Keragaman struktur beban-beban; periode konstruksi pendek; instalasi musim penghujan; toleransi kecil dalam pembuatan pekerjaan konstruksi; Instalasi di lokasi konstruksi terbatas tanpa area penyimpanan.

KLASIFIKASI KEGUNAAN BETON BERDASARKAN MUTU

Gambar
Mutu beton berdasarkan karakteristik beton dalam praktek di lapangan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: BETON NON STRUKTURAL Beton non struktural adalah pekerjaan pengecoran beton yang tidak mengandung secara langsung unsur strukutral antara lain besi sebagai bahan penulangan cor beton. Mutu beton non struktural atau juga disebut beton kelas I antara lain: K-B0 (Nol) K-100, K125, K-150, K-175, dan K-200

Penggunaan Besi Tulangan pada Beton

Gambar
Penggunaan besi tulangan pada beton dimaksudkan untuk menahan gaya tarik yang ditimbulkan oleh prilaku elemen struktur akibat memikul beban bangunan. Dimana beton hanya kuat menahan gaya tekan sehingga perlu dibantu dengan material yang kuat menahan gaya tarik, yaitu besi baja. Untuk anda yang awam, bayangkan saja sebilah lidi yang dibentangkan/ditarik kedua ujungnya. Lalu dari atas lidi ditekan, maka akan ada gaya tarik yang dirasakan sipemegang dari kedua ujung lidi tersebut. Seperti itulah analogi tulangan besi pada beton untuk memperkuat sekaligus menjaga agar beton tidak mudah runtuh, karena sifat beton yang getas/mudah ambruk, sedangkan besi baja elastis.